Air Terjun Nungnung
Air terjun Nungnung terletak Desa Plaga Kecamatan Petang Kabupaten Badung di ketinggian 900 meter diatas permukaan laut. Air terjun Nungnung berada dilembah dengan tinggi 50 meter dan mempuyai debit air cukup besar. Pemandangan sepanjang perjalanan sangatlah hijau dan menyegarkan dengan Suasana alam sekitar masih alami dan asri, gemericik suara air yang jatuh dibebatuan, udara yang sejuk dan dingin airnya membuat begitu nyaman.Karena keeksotikan serta letaknya didaerah pedesaan, air terjun ini banyak menarik minat bagi para wisatawan lokal maupun wisatawan manca Negara untuk datang dan menyaksikan keindahannya.Selain itu objek wisata ini sangat cocok untuk para pengunjung yang menyukai olahraga trekking karena untuk sampai ke lokasi harus terlebih dahulu menyusuri persawahan berbukit, anak tangga yang jumlahnya lumayan banyak barulah bisa sampai turun ke lembah untuk dapat melihat air terjun dari jarak dekat.
Pada tahun 1996 Air terjun Nungnung mulai dipromosikan sebagai objek wisata oleh pemerintah Kabupaten Badung. Sejak saat itu kondisi sarana dan prasarana air terjun Nungnung sudah banyak mengalami perubahan dengan disediakannya fasilitas fasilitas penunjang.
Masyarakat desa disekitar bermata pencarian sebagai petani, ini bisa dilihat dari banyaknya sawah yang ada saat akan menuju lokasi objek wisata air terjun Nungnung ini.
Jarak tempuh kelokasi ini lebih kurang 40 km sebelah utara kota Denpasar dan kira-kira 110 menit perjalanan bila menggunakan kendaraan bermotor dari bandara Ngurah Rai Bali.
Kawasan wisata ini memiliki fasilitas parkir yang cukup luas tersedia juga beberapa buah gazebo (bale bengong) sebagai tempat peristirahatan dan toilet bagi mereka yang memerlukan.
Bagi anda yang sudah terlalu penat dengan kehidupan kota dengan datang ke air terjun Nungnung ini akan terasa tenang dan nyaman.
Waktu Buka : Setiap hari
Tiket masuk : Rp. 3000, untuk motor
Rp. 5000, untuk mobil
(Diparda Kab.Badung dan berbagai sumber)
Air Terjun Gitgit
Air terjun Gitgit merupakan objek wisata yang indah. Air terjun ini terletak di bebukitan dengan ketinggian lebih kurang 35 meter dan dipenuhi dengan aneka ragam vegetasi menguak dan mengalirlah air terjun secara alami dengan debit konstan sepangjang tahun, Gemuruh suara air terjun di dekitar kehinangan alam yang mepesona merupakan atraksi tersendiri dan dapat di nikmati setiap pengunjung. Kekaguman dari keadaan alam yang seperti ini, membuat imajinasi dan perspektif batin menyatu dengan kebesaran alam. Di sekitar air terjun terdapat beberapa perkebunan dan hutan lindung. Pada daerah ini juga sering dijumpai kera liar.
Obyek wisata ini menjadi unik dan penuh
dengan daya tarik karena alamnya yang mempesona, yang dibentuk oleh
hijau segarnya tanaman, gemuruh terjunnya air, beningnya air di
sela-sela bebatuan yang bertebaran, serta sesekali di selingi kicauan
burung, sehingga sangat ideal untuk mandi, berendam di daerah terbuka
alami. Pandangan lepas ke daerah aliran sungai,menggambarkan koridor
yang alami yang dbentuk dari ragam tanaman,hamparan batu-batuan,
sehingga menciptakan citra alur tersendiri dari keberadaanya.
Lokasi Air terjun Gitgit terletak
di desa Gigit, kecamata Sukasada, pada jarak sekitar 10 Km dari kota
Singaraja atau sekitar 70 Km dari Denpasar,pada ketinggian sekitar 300
meter di atas permukaan laut.
Objek wisata ini merupakan satu daerah
pencapaian dengan monumen perjuangan Wira bhuana Pangkung Bangka.
Monumen ini berwujud tugu dan patung aksi perjuangan rakyat melawan
penjajahan Belanda. Monumen ini terletak di desa Gitgit kecamatan
Sukasada, pada jarak kurang lebih 17 Km dari kota Singaraja, lokasinya
diapit oleh tebing dan jurangyang terjal. Jurangnya yang terjal disebut
“pangkung bangka”. Daerahnya berada pada ketinggian kurang lebih 600
meter. Di kanan-kirinya dapat dijumpai kebun kopi cengkeh yang subur.
Fasilitas di Objek wisata Gitgit ini
terderi dari tempat parkir, restorant dan kios souvenir. Tidak jauh dari
tempat air terjun merupakan tempat istirahat sambil menikmati keindahan
panorama perkebunan, terasering persawahan, dan pantai Buleleng.
Kunjungan Objek wisata ini dilakukan
sepanjang hari dari pagi sampai sore, baik bagi masyarakat
setempat,wisatawan Nusantara maupun wisatawan mancanegara. Dari jalan
raya menuju objek air terjun, para pengunjung akan di ajak berjalan kaki
pada jalan setapak sepanjang 700 meter yang dapat di tempuh selama
kirang lebih 10 – 15 menit. Jalan setapak berada di antara persawahan,
perkebunan, dan daerah aliran sungai penuh dengan panorama yang
terbentuk secara alami,selaras,serasi,dan indah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar